Jangankan Hidup, Matipun Ku Anggap Santai


Mediapublik.press (Inspiratif) - Oleh: Meidy R. Salah satu figur yang aku banggakan, kini terbaring lemah di Rumah Sakit AL Manado. Terkejut, aku melihat beliau dengan infus berada di tangannya. 

" Mengapa Tidak? "

Mustahil bagiku seorang Pak Sujani yang aktif pada kegiatan sosial di Daerahnya, diserang penyakit hingga membuat beliau berada di Rumah Sakit.

Terdengar jawaban lemah diujung telepon ketika aku bertanya.

“Sakit apa ,Pak ? “
“Gejala BBD, Bu “ jawabnya tak bergairah. 

Tak biasanya, beliau adalah orang yang sangat ceria, tak pernah sepi dengan sebuah cerita yang kukenal.

Seiring waktu diriku menyapanya, dalam kelemahan beliau menceritakan kisahnya selama di Rumah Sakit. Semakin lama dia bercerita , semakin itu pula suaranya semakin meninggi. Tempo dan irama suaranya makin cepat. Ada passion  dibalik suara itu.

" Ada apa gerangan ? "

Pak Sujani menceritakan keadaannya. Menceritakan bagaimana dia melihat orang-orang sakit yang ada disekitarnya. Dan hatinya tergerak dengan belas kasih Tuhan, untuk mendoakan setiap orang sakit yang ada di Rumah Sakit AL itu.

" Orang sakit mendoakan Orang Sakit? "

Dengan sakit yang deritanya , Pak Sujani justru merasa bahagia karena menjadi berkah bagi orang lain. Banyak hal telah terjadi dalam hidup Pak Sujani. Dia menyakini , Tuhan selalu menolong hidupnya. Dan dia sedang dipersiapkan untuk sesuatu yang ‘LEBIH’ .

" Makin lama kudengar kata - kata beliau, makin itu pula diri ini merenungkan apa yang diceritakannya "

Seringkali kita tidak mengerti apa dan mengapa, ketika sesuatu terjadi dalam hidup kita. Hal itu  seperti mengurung kita, membuat kita tak berdaya, tak bisa melakukan apa-apa. Kita hanya pasrah dan menyerah pada keadaan. Begitulah hidup!

" Begitulah hidup??? , Beliau meyakini keberadaan Tuhan seperti Beliau sedang melihat-Nya. "

Dengan ekspresi beliau tetap masih yang dulu, sepintas Pak Sujani memastikan dirinya baik - baik saja. Tetapi siapa yang tahu? seberapa sakit penyakit yang dideritanya hingga membuatnya lemah.

Aku mulai berpikir, kapan kita dipanggil 'PULANG' oleh Yang Kuasa. 
Aku percaya kita semua akan ke "SANA"
Aku percaya kita semuanya akan di "PANGGIL" 
Namun kita tidak tahu pasti kapan waktunya, tentunya kita harus siap dan mempersiapkan diri sebelum terlambat seperti Pak Sujani.
Kawan , bagaimana kalau kita mengisi hari-hari kita dengan melakukan sesuatu yang berarti ?
Hal-hal kecil yang membawa dampak
Hal-hal sederhana yang bisa membahagiakan
Hal-hal lucu yang bisa ditertawakan
Semua hal yang mendatangkan kedamaian dan ketentraman

Aku teringat akan tulisan "Penuhilah pikiranmu dengan hal-hal yang benar, yang mulia, yang adil, yang murni, yang indah, yang sedap untuk didengar, dan hal-hal yang unggul serta yang terpuji". Bukankah ini akan lebih terasa melegakan dan membangkitkan semangat pada jiwa kita? (Mei)

Copy

MEDIA PUBLIK

Media Cerdas Bangsa
    Facebook Comment
    Google Comment

0 comments:

Post a Comment